Disaster Resilience Outlook Forum 2021 in Indonesia Tourism ‘It’s Time to be Resilient’
Disaster Resilience
Outlook Forum 2021 in Indonesia Tourism
‘It’s Time to be Resilient’
9 Maret 2021
Robertus mataufue
DEPUTI BIDANG PRODUK WISATA DAN PENYELENGGARA KEGIATAN (EVENTS)
KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF /
BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
Arahan Presiden: Masa Tanggap Darurat
Untuk mengatasi dampak pandemi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melaksanakan 3 program utama jangka pendek untuk memitigasi dampak pandemi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
1) Penyusunan Protokol
2) Sosialisasi dan Simulasi Protokol
3) Publikasi Protokol
4) Sertifikasi Protokol
A. Gaining Confidence
1) Penyusunan Protokol CHSE
Panduan Protokol CHSE Sektor Parekraf
A. Gaining Confidence
1) Penyusunan Protokol CHSE (cont’d)
Panduan Protokol CHSE
Protokol Cleanliness, Health, Safety, dan Enfironment Sustainability
Tersedia handbook yang ditujukan kepada para wisatawan, pelaku usaha pariwisata, penyelenggara kegiatan yang dapat diunduh di laman resmi Kemenparekraf.
Program Kemanusiaan Padat Karya
1. Gerakan Bersih, Indah, Sehat
GERAKAN BERSIH, terdiri dari pembersihan destinasi wisata, pembersihan sarana dan prasarana /amenitas pariwisata GERAKAN INDAH, terdiri dari penanaman terumbu karang (coral), pengecatan amenitas pariwisata (TIC, toilet, dan lain-lain)
(akomodasi, Tourist Information
Center, toilet, dan lain-lain)
GERAKAN AMAN, terdiri dari
GERAKAN SEHAT, terdiri dari pengukuran suhu kepada setiap orang yang masuk ke destinasi, penyemprotan disinfektan,
penyediaan sarana kesehatan(masker, hand sanitizer, portable peningkatan fasilitas keselamatandaya tarik wisata, penyediaan dan pembaharuan papan Informasi safety code, jalur evakuasi wastafel, thermogun, dan penyediaan satuan pengamanan destinasi masa pandemi Covid-19). , dan Aman (BISA)
Gerakan BISA
Ruang Lingkup Kegiatan
Program Kemanusiaan Padat Karya
OUTCOME :
• Komunikasi media / media sosial tentang penerapan CHSE
• Terciptanya paket wisata baru untuk destinasi minat khusus dan MICE
• Memperkenalkan destinasi-destinasi baru di destinasi 12
2. Insentif Perjalanan Dalam Negeri
Biro Perjalanan Wisata
Insentif Perjalanan dalam Negeri
• Membentuk kesadaran terhadap pentingnya protokol CHSE dalam pola pikir para pelaku bisnis pariwisata di Bali dan juga para wisatawan.
• Masyarakat mengimplementasikan protokol kesehatan dengan mengunjungi destinasi
• Melibatkan ±350 pelaku industri parekraf, ± 8.000 tenaga kerja, dan 4.800 peserta dari masyarakat umum Provinsi Bali.
PESERTA PROGRAM:
Mahasiswa Guru/Dosen Tour Operator Komunitas
Media KOL Fotografer Pegawai
a) We Love Bali
Implementasi Protokol CHSE di Destinasi Wisata melalui Program We Love Bali
NO INDUSTRI PARIWISATA TERDAMPAK TOTAL
INDUSTRI TENAGA KERJA
1 Percetakan, Konveksi 50 402
2 Biro Perjalanan Wisata 20 248
3 Pramuwisata (Guide) 0 166
4 Transportasi (bus dan mobil) 39 333
5 Hotel/Homestay 45 2431
6 Restoran/Rumah Makan 53 1188
7 Destinasi/Desa Wisata 93 3164
8 Sanggar Seni 22 291
9 Boat Wisata 27 198
TOTAL SUMBER DAYA 349 8421
Insentif Perjalanan dalam Negeri
b) Wisata Edukasi Tematik Nusantara
Implementasi Protokol CHSE Melalui Perjalanan Wisata Minat Khusus
Wisata Edukasi Tematik Nusantara
Tema Kegiatan Wisata Edukasi
Melibatkan ±300 pelaku industri parekraf dan ± 5.000 tenaga kerja
i n T o b a i n W e s t J a v a i n C e n t r a l J a v a i n C e n t r a l J a v a
38 usaha dan 173 tenaga kerja
32 usaha dan 376 tenaga kerja
26 usaha dan 382 tenaga kerja 102 usaha dan 2.587 tenaga kerja
i n E a s t J a v a i n E a s t J a v a & Y o g y a k a r t a
33 usaha dan 1.091 tenaga kerja
55 usaha dan 684 tenaga kerja
i n B e l i t u n g
34 usaha dan 483 tenaga kerja
TERIMA KASIH
BERSAMA JAGA INDONESIA!
<script data-ad-client="ca-pub-8725582648436645" async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script>
Comments